Kemenkes Sebut 66 Persen Kasus Meninggal Covid-19 Belum Divaksin

Kemenkes Sebut 66 Persen Kasus Meninggal Covid-19 Belum Divaksin

LONJAKAN kasus meninggal akibat infeksi Covid-19 terus ditekan pemerintah dengan menggenjot vaksinasi di komunitas masyarakat.

Jurubicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menerangkan, vaksinasi tercatat mampu mengurangi transmisi Covid-19 di lingkungan masyarakat.

Hanya saja, dengan adanya sebarang varian Omicron ditambah banyak masyarakat yang belum melengkapi dosis vaksinasinya, terdapat potensi lonjakan kasus positif dan angka kematian Covid-19.

\"Data Kemenkes periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien Covid-19 yang meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap,\" ujar Nadia dalam keterangan tertulis yang dilansir laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (12/2).

BACA JUGA:

·  Bupati Indramayu Tampilkan Tari Topeng Kelana Gandrung, Jadi Buah Bibir di HPN

·  Buaya Berkalung Ban Tertangkap, Berhasil Dilepas setelah 6 Tahun Gagal

Nadia menyebutkan, penelitian terbaru Kemenkes bersama Universitas Padjadjaran dan Universitas Indonesia menunjukkan efektivitas vaksin bagi masyarakat.

\"Mereka yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dua dosis, pemberian vaksin booster setengah dosis mampu meningkatkan antibodi yang sebanding dengan dosis penuh,\" tuturnya.

Lebih lanjut Nadia menyampaikan, jarak waktu terbaik untuk mendapatkan dosis booster adalah minimal enam bulan setelah vaksinasi kedua. Kemudian, apabila seseorang mendapatkan booster di bulan ke enam atau sembilan, maka antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5 sampai 88,9 kali lipat tergantung merek vaksin booster yang digunakan.

Berita berlanjut di halaman berikutnya:

BACA JUGA:

·  Breaking News: Kota Cirebon PPKM Level 3

·  Kota Cirebon PPKM Level 3, Begini Ketentuan PTM

·  Tes Pramusim, Pembalap dan Official MotoGP Sudah Tiba di Mandalika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: